Pendapat Imam Syafii Tentang Tashawwuf


Ibnul Qayyim al-Jauziyyah mengutip ucapan Imam al-Syafi’i didalam kitabnya:
قال الشافعي رضي الله عنه : صحبت الصوفية فما انتفعت منهم إلا بكلمتين سمعتهم يقولون الوقت سيف فإن قطعته وإلا قطعك ونفسك إن لم تشغلها بالحق وإلا شغلتك بالباطل . قلت – أي ابن القيم – : يا لهما من كلمتين ما أنفعهما وأجمعهما وأدلهما على علو همة قائلهما ويقظته ويكفي في هذا ثناء الشافعي على طائفة هذا قدر كلماتهم
“Imam Syafi’i berkata: “Aku berteman dengankaum sufi dan tidaklah aku mendapat MANFA’AT dari mereka kecuali dua kalimat yang aku dengar dari mereka yaitu, “Waktu itu adalah pedang jika kamu mampu memutusnya, jika tidak maka waktu itu yang akan memutusmu. Dan nafsumu jika tidak disibukkan dengan kebenaran, maka akan disibukkan dgn kebathilan”. Aku katakan (Ibnul Qoyyim): “Aduhai sangatlah manfaat dan mencangkup dua kalimat tersebut dan sangat menunjukan atas tingginya semangat dan ketajaman pikiran orang yang mengatakan dua kalimat tersebut, dan cukuplah hal ini sebagai pujian Imam Syafi’i pada mereka…” (Madarij As-Salikin juz 3 hal; 129).
Imam Syafi’i didalam kitab Diwannnya:
فقيهاً وصوفياً فكن ليس واحدا فإنــي وحـق الله إيـاك أنصح
فذلك قاس لم يذق قلبه تقــى وهذا جهول كيف ذو الجهل يصلح
“Jadilah kamu seorang ahli fiqih yang bertasawwuf jangan jadi salah satunya, sungguh dengan haq Allah aku menasehatimu. # Jika kamu menjadi ahli fiqih saja, maka hatimu akan keras tak akan merasakan nikmatnya taqwa. Dan jka kamu menjadi yang kedua saja, maka sungguh dia orang teramat bodoh, maka orang bodoh tak akan menjadi baik “. (Diwan Imam Syafi’i halaman : 19)
Imam Asy-Syafi’i Memuji Ulama Sufi
Bahkan di satu kesempatan, Imam As Syafi’i memuji salah satu ulama ahli qira’ah dari kalangan sufi. Ismail bin At Thayyan Ar-Razi pernah menyatakan,”Aku tiba di Makkah dan bertemu dengan Asy-Syafi’i. Ia mengatakan,’Apakah engkau tahu Musa Ar-Razi? Tidak datang kepada kami dari arah timur yang lebih pandai tentang Al Qur`an darinya.’Maka aku berkata,’Wahai Abu Abdillah sebutkan ciri-cirinya’. Ia berkata,’Berumur 30 hingga 50 tahun datang dari Ar Ray’. Lalu ia menyebut cirri-cirinya, dan saya tahu bahwa yang dimaksud adalah Abu Imran As-Shufi. Maka saya mengatakan,’Aku mengetahunya, ia adalah Abu Imran As-Shufi. Asy-Syafi’i mengatakan,’Dia adalah dia.’” (Adab Asy-Syafi’i wa Manaqibuhu, hal. 164).
Itulah sebagian kecil pandangan para ulama ahlussunnah wal jama’ah yang benar mengenai apa itu tasawuf dan sufi. Hanya dari kelompok menyimpang saja yang membenci dan menuduh sesat pengikut tasawuf/ sufi. Kelompok dari paham yang membenci tasawuf atau kaum sufi bisa dipastikan bukan bagian dari ahlussunnah wal jama’ah, karena tasawuf adalah bagian dari ahlussunnah wal jama’ah. (Muslimedianews.com)

0 comments: