Bahan Renungann Akhlaq


Membaca bagian pendahuluan al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah karya al-Albany, saya terheran-heran dengan sikap penulisnya, yang terkesan pongah dalam meladeni para pengkritiknya.
Syaikh al-Albani menulis:
ماالذى يحمل هؤلاء الجهلة على الرد على الالبانى وقد وضع الله القبول فى الارض باذن الله تعالى وانتفع بكتبه ومؤلفاته من شاء الله من العلماء من العلماء وطلاب العلم
apa yang sebenarnya diusung mereka-mereka yang bodoh, memberi penolakan terhadap al-Albany, padahal Allah sudah menetapkan kitab ini diterima di dunia, dengan izin Allah, dan sebagaimana yang Allah kehendaki, para ulama dan para pelajar banyak mengambil manfaat dari kitab-kitabnya dan karangan-karangannya.(Muqaddimah al-Silsilah al-Shahihah, hal.4)
Baru kali ini, saya menemui seorang "ahli hadits" yang menyimpan kesan sombong dan angkuh di dalam tulisannya, bahkan sampai memposisikan karyanya seperti wahyu dari langit. 
Sependek bacaan saya terhadap mukaddimah Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, di dalam shahih mereka, kesan sombong dan angkuh hampir sama sekali tidak ditemui. Bukan cuma Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, bahkan semua ahli hadits mutaqaddimin seperti Imam al-Turmudzy, Imam Abu Dawud, dan Imam Ibnu Majah, lebih menunjukkan ketawadhu'an di dalam ilmu, khususnya ilmu hadits. 
Semoga Allah senantiasa memelihara kita dari sifat sombong dan angkuh....

0 comments: